Era globalisasi saat ini sangat berkembang pesat. Adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mendorong setiap perusahaan, khususnya di Indonesia, untuk meningkatkan kinerja agar mampu bersaing di dunia internasional. Meningkatkan kinerja secara internal dengan membentuk sistem manajemen berstandar internasional merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan agar dapat diperhitungkan tidak hanya dalam ruang nasional tetapi meluas ke kancah internasional.
International Organization for Standadization (ISO) merupakan salah satu standar internasional dalam mengukur kualitas dan mutu perusahaan dalam berbagai bidang. ISO dilahirkan untuk menjawab tantangan perdagangan internasional dengan menetapkan persyaratan dan rekomendasi dalam menilai suatu perusahaan untuk menjamin bahwa perusahaan akan memberikan produk (barang dan/atau jasa) sesuai standar yang ada. Hal tersebut menjelaskan bahwa ISO tidak dapat mensertifikasi hasil produk, tetapi mensertifikasi kegiatan dalam perusahaan, mencangkup manajemen mutu, manajemen lingkungan, manajemen kamanan pangan, dan sebagainya.
Perusahaan berstandar ISO harus melalui sebuah siklus yang dikenal dengan PDCA (plan, do, check, act) yang sering disebut dengan Siklus Deming yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan perbaikan berkesinambungan. Pada tahap perencanaan, sebuah perusahaan harus menetapkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui strategi-strategi dengan mempertimbangkan apa yang sudah, belum, dan harus dimiliki suatu perusahaan. Setelah tujuan dirumuskan barulah perusahaan menjalankan strategi-strategi yang ada. Tahap terakhir adalah memonitor dan mengukur kinerja yang selanjutnya dilakukan analisis untuk proses perbaikan dan peningkatan kinerja proses. Siklus ini harus terus berjalan sehingga manajemen suatu perusahaan dapat mencapai standar internasional berdasarkan klausul-klausul yang ada dalam ISO. Selain itu, ISO sangat memperhatikan lingkungan dan menjadikan isu lingkungan sebagai salah satu hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Dengan kata lain bahwa ISO berdampak baik bagi lingkungan karena menjadi pendorong perusahaan untuk ikut serta melestarikan lingkungan.
Penerapan Siklus Deming akan membantu mengoptimalkan kinerja dalam perusahaan. Dengan adanya kinerja yang terstruktur akan meningkatkan kualitas bottom line mulai dari pra produksi, produksi, pemasaran, dan pasca pemasaran. Kinerja dalam perusahaan akan selalu terarah dan didorong untuk mengevaluasi dan semakin memperbaiki kualitas, tidak hanya mengulang tanpa perbaikan. Sehingga baik dari segi karyawan, sarana, prasarana, maupun produksi akan lebih maksimal dan baik. Hal ini membuat perusahaan untuk mengeluarkan biaya yang lebih hemat.
ISO dibentuk untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak, peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan pengurangan limbah, kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik, dan penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan barang dan jasa, serta peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya. Sehingga ISO memudahkan perusahaan untuk membuka akses dan meningkatkan pangsa pasar di dunia internasional.
Sertifikasi ISO menjadi sangat penting bagi perusahaan dengan menekankan berbagai manfaat yang diperoleh, antara lain menghemat biaya, meningkatkan kepuasan konsumen, membuka akses dan pangsa pasar baru, serta memberikan dampak baik bagi lingkungan. Salah satu kekuatan dari sertifikasi ISO adalah bahwa ISO dibuat untuk perusahaan yang membutuhkannya guna meningkatkan mutu perusahaan. Mutu perusahaan yang baik akan mempengaruhi kinerja perusahaan baik internal maupun eksternal, sehingga dapat berdampak pula pada kualitas produk dan kepuasan konsumen.
0 Comments