Perkembangan dunia digital yang semakin cepat telah mencapai era digital yang disebut dengan revolusi industri 4.0. Hal ini mendorong para pelaku digital untuk berlomba-lomba dalam mendesain platform-platform baru dengan berbagai fitur yang lebih lengkap serta mudah digunakan oleh konsumennya, salah satunya adalah media sosial. Oleh itu, kita harus semakin berhati-hati membagikan informasi di media sosial demi menjaga keamanan data pribadi.
Jika melihat kembali ke belakang di awal tahun 2000-an, banyak media sosial bermunculan yang mampu menarik perhatian orang untuk menggunakannya seperti Friendster, mIRC dan sebagainya. Pada masa itu media sosial lebih banyak digunakan sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga serta tidak banyak data dan informasi yang dibagikan dan dapat diakses bebas oleh publik.
Berbeda dengan kondisi saat ini, dimana banyak orang yang membagikan informasi apa saja di media sosial tanpa memperhatikan hak privasi dan data pribadi yang tentunya hal tersebut berisiko terhadap keamanan data pribadi pemiliknya.
Pentingnya keamanan data pribadi di era digital ini tentunya perlu dipahami oleh setiap pengguna media sosial agar lebih berhati-hati dalam membagikan data dan informasi di media sosial. Pengguna media sosial perlu memiliki kesadaran dan pengetahuan yang cukup dalam menjaga keamanan data pribadi.
Tindakan perlindungan yang tepat perlu dilakukan mengingat banyak sekali kasus-kasus kejahatan dimana data pribadi disalahgunakan untuk melakukan penipuan, pemerasan bahkan intimidasi yang berakibat pada kerugian baik materiil maupun immaterial bagi pemilik data. Pemerintah juga telah berupaya agar kasus serupa dapat dicegah dengan memberikan himbauan dan edukasi kepada masyarakat yang menggunakan media sosial untuk tidak sembarangan membagikan data pribadinya di media sosial.
Lantas bagaimana cara efektif menjaga keamanan data pribadi oleh pengguna media sosial?
Menjaga Keamanan Data di Soosial Media
Dikutip dari beberapa sumber, berikut adalah beberapa tips atau cara menjaga keamanan data pribadi yang dapat dilakukan oleh pengguna media sosial.
Pertama, menentukan mana hak privasi dan data pribadi yang bersifat umum. Kedua, memilah mana data pribadi yang boleh dibagikan dan sebaiknya tidak dibagikan di media sosial. Ketiga, memilih data pribadi yang akan dibagikan di media sosial, dan pastikan informasi yang terdapat didalamnya tidak akan membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan tindakan kriminal dengan memanfaatkan informasi tersebut. Keempat, mengganti kata sandi pada akun media sosial secara berkala serta gunakan kombinasi huruf dan angka untuk memperkuat keamanannya, dan yang terakhir, menghindari penggunaan koneksi internet wireless di sembarang tempat karena tidak terjamin keamanannya.
Baca juga artikel seputar cyber crime https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-cyber-crime/
Cara-cara di atas dapat dilakukan sebagai langkah awal yang efektif untuk menjaga keamanan data pribadi. Pengguna media sosial harus menyadari dan memahami bahwa mereka adalah benteng pertahanan pertama yang memiliki peran penting dalam melindungi data pribadi mereka. Meskipun begitu, pengguna media sosial harus secara konsisten menerapkan langkah-langkah perlindungan untuk menjaga keamanan data pribadi mereka agar keamanan dan privasi mereka tetap aman dari tindak kejahatan digital.
Baca tentang upaya pemerintah menangani cyber crime https://trustmandiri.com/bagaimana-upaya-pemerintah-dalam-meningkatkan-keamanan-data-pribadi/
Sekian banyak faktor yang mempengaruhi tingkat keamanan data pribadi, manusia merupakan salah satu faktor yang paling rentan dalam menjaga keamanan data pribadi. Sering kali pengguna media sosial lupa membagikan data pribadinya yang bersifat rahasia di media sosial karena ingin memamerkan keberhasilan-keberhasilan dalam hidupnya. Oleh karenanya, mereka harus lebih cermat dan berhati-hati dalam membagikan informasi di media sosial khususnya yang berkaitan dengan hak privasi dan data pribadi.
Semakin cermat dan hati-hati dalam bermedia sosial maka peluang tindak kejahatan digital dapat dicegah dan dihindari secara efektif.
Penulis: (H)
0 Comments