Peran Label Pangan & Transparansi Informasi dalam Menjaga Keamanan Pangan

Published by Trust Consultant on

label keamanan pangan

Dalam era konsumen modern yang semakin peduli terhadap kesehatan dan keberlanjutan, label pangan menjadi elemen penting dalam membentuk keputusan pembelian. Bukan hanya soal informasi nutrisi, label juga berfungsi sebagai alat edukasi yang krusial dalam menjamin keamanan pangan. Dengan meningkatnya kasus alergi, kontaminasi bahan pangan, dan skandal makanan palsu, transparansi dalam pelabelan menjadi lebih vital dari sebelumnya.

Apa Itu Label Pangan dan Mengapa Penting?

Label pangan adalah semua informasi tertulis, tercetak, atau grafis yang tercantum pada kemasan makanan dan minuman. Fungsinya adalah memberi informasi tentang:

  • Komposisi dan nilai gizi
  • Tanggal kedaluwarsa
  • Asal produk
  • Petunjuk penggunaan dan penyimpanan
  • Peringatan alergen
  • Sertifikasi (halal, organik, atau bebas gluten)

Transparansi label memungkinkan konsumen membuat keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan bertanggung jawab. Label bukan hanya membantu konsumen dengan kondisi medis tertentu seperti diabetes atau alergi, tetapi juga mendukung kesadaran akan makanan sehat dan berkelanjutan.

Label Pangan dan Perannya dalam Keamanan Pangan

Keamanan pangan mencakup seluruh upaya untuk memastikan makanan tidak menyebabkan bahaya bagi konsumen saat dikonsumsi sesuai tujuannya. Dalam konteks ini, label pangan berperan penting dalam:

  1. Peringatan Alergen. Label yang mencantumkan bahan pemicu alergi (seperti susu, kacang, gluten, kedelai, dan telur) dapat menyelamatkan nyawa konsumen yang memiliki alergi parah. Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mewajibkan pencantuman informasi alergen pada label pangan olahan.
  2. Tanggal Kedaluwarsa dan Masa Simpan. Pencantuman tanggal kedaluwarsa (expiry date) dan baik digunakan sebelum (best before) memungkinkan konsumen menghindari makanan yang telah rusak, mencegah risiko keracunan makanan akibat pertumbuhan mikroorganisme.
  3. Asal Produk dan Keamanan Rantai Pasok. Label asal geografis atau identitas produsen membantu pelacakan jika terjadi penarikan produk (recall). Dalam kasus kontaminasi, informasi ini memungkinkan otoritas dan konsumen mengambil tindakan cepat.
  4. Petunjuk Penyimpanan dan Konsumsi. Informasi seperti “simpan di suhu dingin” atau “panaskan sebelum dikonsumsi” merupakan bagian dari instruksi keamanan agar makanan tetap dalam kondisi aman hingga dikonsumsi.

Regulasi Label Pangan: Standar Nasional dan Internasional

Label pangan tidak dapat sembarangan dibuat. Di Indonesia, regulasi pelabelan diatur oleh:

  • BPOM RI (Peraturan Kepala BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan)
  • Kementerian Perdagangan
  • Sertifikasi halal dari BPJPH untuk produk tertentu

Sementara di level internasional, Codex Alimentarius – standar global yang disusun oleh FAO dan WHO – menjadi acuan utama dalam pelabelan pangan. Negara-negara yang mengekspor produk makanan sering kali menyesuaikan label mereka agar sesuai dengan peraturan negara tujuan.

Jenis Informasi yang Harus Dicantumkan pada Label Pangan

Berdasarkan standar BPOM dan Codex Alimentarius, berikut adalah elemen utama yang seharusnya ada pada label pangan:

tabel keamanan pangan

Tantangan dalam Implementasi Label Pangan yang Transparan

Meskipun aturan sudah ada, implementasi di lapangan masih menghadapi tantangan seperti:

  • Produk UMKM: Banyak pelaku usaha kecil belum memahami atau belum mampu mencetak label sesuai standar.
  • Label menyesatkan: Klaim seperti “tanpa gula” atau “alami” sering tidak didukung fakta.
  • Konsumen tidak membaca label: Edukasi konsumen masih rendah dalam membaca dan memahami label.

Baca juga: 4 Tahapan Utama Sertifikasi FSSC 22000, Standar yang Pro UMKM Makanan

Peran Edukasi Konsumen dalam Keamanan Pangan 

Label pangan hanya akan efektif jika konsumen mampu memahami informasi yang disampaikan. Oleh karena itu, edukasi publik menjadi hal penting. Pemerintah dan lembaga kesehatan perlu:

  • Melakukan kampanye literasi pangan di sekolah dan komunitas
  • Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya membaca label, terutama bagi penderita penyakit tertentu.
  • Mengembangkan aplikasi digital untuk membaca QR code label dan memberikan penjelasan tambahan. Contoh bagus adalah kampanye “Read Before You Eat” di beberapa negara maju, yang mendorong konsumen memeriksa label sebelum membeli.
Kesimpulan

Label pangan adalah garis pertahanan pertama dalam menjaga keamanan pangan. Dengan transparansi informasi, label membantu mencegah konsumsi makanan yang membahayakan kesehatan, meningkatkan kesadaran gizi, dan membangun kepercayaan konsumen terhadap produsen. Namun, keberhasilan sistem ini sangat bergantung pada regulasi yang ketat, pengawasan yang konsisten, dan peningkatan literasi konsumen.

Sebagai konsumen, membaca label bukan lagi sekadar pilihan—melainkan tanggung jawab pribadi demi kesehatan diri dan keluarga. Sedangkan bagi pelaku industri, label yang jujur dan informatif adalah cermin dari etika dan tanggung jawab bisnis.

Jadilah bagian penting dalam mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan keamanan pangan nasional dengan menerapkan sistem yang berstandar internasional seperti ISO 22000 dan HACCP. Konsultasi gratis bersama konsultan ahli, dan dapatkan manfaat jangka panjang untuk organisasi Anda. 

Telp : (0274) 497 667

Whatsapp : 0811-2654-585  

Email : trustconsulting.tc@gmail.com

====================================================================================

Sumber Referensi: 

  1. Food and Agriculture Organization. Codex Alimentarius International Food Standards. Diakses pada 25/06/2025. https://www.fao.org/fao-who-codexalimentarius/en/ 
  2. Restiani, et al. 2020. Pedoman Label Pangan Olahan 2020. Jakarta Pusat. BPOM RI. 
  3. Istana UMKM. Label Pangan Olahan. Diakses pada 25/06/2025. https://istanaumkm.pom.go.id/regulasi/pangan/label 

====================================================================================

Penulis: (S)

Daftar untuk download artikel



    0 Comments

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *