Dampak Rendahnya Tingkat Kesehatan & Keselamatan Kerja Bagi Perusahaan
Membangun lingkungan kerja yang positif, aman, dan sehat sudah seharusnya menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan. Sebab, keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan merupakan salah satu aset yang menentukan kesuksesan bisnis. Maka dari itu, sangat penting untuk menjamin kesehatan dan keselamatan setiap pekerja maupun non-pekerja yang berada di lingkungan perusahaan.
Meski tidak mudah untuk mewujudkan lingkungan kerja yang sehat dan aman, namun perusahaan tetap berkewajiban untuk memastikan bahwa tingkat kesehatan dan keselamatan kerja (K3) tidak menurun. Berikut adalah beberapa dampak jika tingkat kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan rendah.
Kecelakaan Kerja Meningkat
Tingkat kesehatan dan keselamatan kerja yang rendah bisa berakibat pada tingginya kasus kecelakaan kerja di perusahaan. Mengutip dari laman Satudata Kemnaker, jumlah kecelakaan kerja yang terjadi di Indonesia tahun 2023 tercatat sebanyak 370.747 kasus. Sekitar 93,83 persen merupakan kasus peserta penerima upah, 5,37 persen kasus peserta bukan penerima upah, dan 0,80 persen kasus peserta jasa konstruksi.
Data ini menjadi bukti bahwa aspek K3 tidak boleh diabaikan sama sekali. Setiap perusahaan harus berkomitmen untuk bisa menekan angka kecelakaan kerja, agar kesejahteraan setiap karyawan juga terjamin.
Baca juga: Penringnya Sertifikasi K3 – ISO 45001
Penurunan Produktivitas, Namun Turnover Meningkat
Kecelakaan yang terjadi karena rendahnya keamanan di tempat kerja akan sangat mempengaruhi produktifitas perusahaan. Saat para pekerja melalui proses medis, perusahaan harus bisa mengatur beban kerja dengan jumlah karyawan yang berkurang. Mereka bisa saja merekrut karyawan baru (sementara atau permanen) agar proses produksi tetap berjalan normal. Namun, proses ini pasti akan memakan waktu dan biaya lebih, sehingga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai target produksi harian yang dibutuhkan.
Mengganggu Reputasi dan Daya Saing
Reputasi yang baik adalah bagian penting dari kesuksesan bisnis. Reputasi yang baik dapat mendatangkan lebih banyak investor dan klien, opini positif dari masyarakat, dan lebih banyak orang yang ingin bergabung dengan perusahaan. Namun, budaya K3 yang buruk akan mengorbankan reputasi dan akhirnya mengurangi daya saing perusahaan.
Pada tahun 2010, sebuah ledakan di anjungan minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko menewaskan sebelas orang dan melukai beberapa orang lainnya. Ledakan tersebut ditemukan sebagai akibat dari peraturan keselamatan yang tidak jelas, dan BP menerima kritik keras atas kecelakaan tersebut. Badan Investigasi Keselamatan dan Bahaya Kimia AS menyimpulkan bahwa memang ada: “Beberapa atribut peraturan yang tidak memadai atau bahkan tidak ada”.
Terlibat Masalah Hukum
Kecelakaan kerja yang terjadi akibat lingkungan kerja yang tidak aman dapat mengakibatkan peningkatan klaim asuransi atau kompensasi kepada perusahaan. Bukan hanya itu, perusahaan juga dapat dituntut dengan dakwaan hukum yang berat jika terbukti lalai dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja karyawannya. Jika dibiarkan, tentu ini akan sangat merugikan bagi perusahaan itu sendiri. Dalam jangka panjang, perusahaan juga mungkin dikenakan sanksi dari pihak otoritas terkait untuk mencegah kecelakaan terjadi lagi.
Kerugian Biaya
Tidak memiliki sistem yang mudah dipahami untuk mengelola keselamatan dapat meningkatkan biaya secara signifikan. Kecelakaan di tempat kerja dapat menyebabkan meningkatnya ketidakhadiran karyawan, biaya perawatan kesehatan yang lebih tinggi, pembayaran kompensasi pekerja, hingga hilangnya produktivitas dan gangguan bisnis. Efek-efek ini dapat memiliki dampak finansial yang signifikan pada perusahaan.
Pentingnya Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Setelah mengetahui dampak apa saja yang bisa terjadi akibat rendahnya tingkat kesehatan dan keselamatan kerja, maka perusahaan memerlukan sebuah solusi untuk mengatasinya. Sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja ISO 45001:2018 adalah salah satu standar yang diakui secara internasional. Berikut beberapa manfaat dari penerapan sistem ini untuk perusahaan:
- Mengurangi risiko lecelakaan kerja
- Meningkatkan produktivitas dan efisiensi
- Mengurangi biaya terkait kecelakaan dan penyakit akibat kerja
- Memenuhi peraturan dan standar K3
- Meningkatkan moral dan kepuasan pekerja
- Meningkatkan daya saing
- Menjaga keberlanjutan usaha
Trust Consultant dapat menjadi solusi bagi perusahaan Anda yang ingin melakukan sertifikasi ISO 45001:2018 SMK3. Trust Consultant memiliki 6 kelebihan utama dalam melakukan pendampingan, yaitu:
- Konsultan berpengalaman lebih dari 10 tahun
- Melakukan pendampingan dengan Pendekatan Proses Bisnis Perusahaan
- Meningkatkan nilai tambah perusahaan
- Pendampingan dengan Integrasi Sistem Perusahaan
- Sistem yang terkendali (auto-pilot system)
- Garansi mendapatkan sertifikat, jika diadakan audit eksternal
Hubungi kami di: Whatsapp: +628112844123. Telepon: (0274) 497667
Sumber:
- ROSS Technology. The Risks of Poor Safety Culture. Diakses pada 10/06/24. https://www.rosstechnology.com/news/poor-safety-culture-risks/
- Levtrade. 21/01/22. Consequences Of Poor Health & Safety Procedures. Diakses pada 10/06/24. https://www.levtrade.co.za/what-are-the-consequences-of-poor-health-safety/
0 Comments