Perkembangan Bisnis

Dalam era seperti saat ini, para pelaku bisnis sudah tidak lagi mengenal batas geografis. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan ekspansi ke seluruh penjuru dunia. Berbagai cara dilakukan agar mendapatkan keuntungan dan menancapkan namanya dalam persaingan bisnis global.

Namun dalam usaha untuk melebarkan sayap bisnisnya, para pelaku usaha tidak selalu mendapatkan jalan yang mulus. Terdapat pelaku usaha yang harus melewati jalan berliku untuk mendapatkan kejayaan, bahkan ada pula yang harus gulung tikar ketika sudah mendapatkan kejayaannya tersebut.

Penyebab Bisnis Berhenti

Banyak faktor yang dapat menyebabkan para pelaku bisnis harus berhenti di tengah jalan dalam mencapai kesuksesannya, atau bahkan harus menutup usahanya. Faktor-faktor tersebut dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lain, ataupun tidak saling berhubungan. Faktor-faktor yang umum terjadi diantaranya adalah:

    1. Tidak mampu mengamati pasar

    Produk dan/atau jasa yang dijual merupakan jantung dari sebuah perusahaan. Produk dan/atau jasa baru yang disampaikan ke pasar akan lebih mudah diterima karena memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Banyaknya pengembangan yang ingin ditanamkan pada produk dan/atau jasa yang dihasilkan merupakan suatu hal yang baik untuk dilakukan perusahaan. Namun, terkadang terlalu berfokus kepada pengembangan produk dan/atau jasa yang dihasilkan kemudian dapat membuat perusahaan teralihkan dari hal lain yang tidak kalah pentingnya. Perusahaan bisa saja lupa terkait dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen, apa yang sedang atau akan dicari oleh pasar, atau perusahaan lupa dengan adanya update peraturan dari pemerintah setempat berkaitan dengan jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

    Ketidakmampuan perusahaan dalam menangkap perubahan yang terjadi di sekitarnya dapat menyebabkan kemunduran bagi perusahaan, meskipun terkadang dampaknya tidak secara langsung dirasakan. Apabila ini terjadi dalam waktu yang cukup lama, bukan tidak mungkin produk dan/atau jasa yang sudah cukup dikenal pasar akan semakin ditinggalkan oleh para pelanggannya.

    2. Tidak berinovasi

    Faktor kedua ini dapat dikatakan sebagai perusahaan yang mirip seperti faktor sebelumnya. Yang membedakan adalah bahwa untuk faktor pertama lebih dikarenakan kelalaian perusahaan yang kurang memperhatikan lingkungan sekitar. Sedangkan pada faktor kedua ini perusahaannya sendiri yang memang menutup diri untuk tidak atau enggan melakukan pengembangan terhadap produk dan/atau jasanya.

    Perusahaan terkadang merasa berada pada “zona nyaman” terhadap produk dan/atau jasa yang dihasilkannya, kemudian takut untuk melakukan pengembangan sehingga tidak berkeinginan untuk berinovasi labih jauh lagi. Hal ini menjadi dilema yang harus dihadapi oleh perusahaan dalam mempertahankan produk dan/atau jasanya tetap diterima oleh pasar. Dalam menghadapinya dibutuhkan penelitian terhadap apa yang dibutuhkan oleh pasar untuk kemudian melakukan perubahan atau terobosan yang dapat “mengguncang” pasar untuk meraih kesuksesan yang lebih besar lagi.

    3. Tidak mengamati kompetitor

    Selain ketidakmampuan dalam mengamati pasar, pemicu lain yang dapat menyebabkan perusahaan tidak dapat mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan dalam mengamati pergerakan kompetitor atau pesaign bisnis. Ketika pesaing melakukan suatu inovasi dan perusahaan tidak mampu mengamati pergerakan pesaing, maka disaat yang bersamaan perusahaan juga tidak dapat melakukan terobosan yang mampu mengalahkan pesaing dalam dunia bisnis. Pada saat perusahaan melakukan pergerakan internal dalam menyiapkan inovasi yang dapat dikembangkan, diharapkan juga tetap melihat pergerakan yang dilakukan oleh pesaing.

    4. Perubahan ekonomi global

    Perkembangan bisnis suatu perusahaan dewasa ini tentunya tidak terlepas dari lingkungan pasar secara regional saja, tetapi juga sudah menyangkut ekonomi pasar global. Ketika ekonomi pasar global sedang lesu, bisa jadi bisnis perusahaan juga akan mengalami dampaknya. Dimungkinkan konsumen akan berpikir ulang untuk membelanjakan uangnya ketika ekonomi global sedang dalam keadaan tidak menentu.

    5. Terlilit hutang

    Hutang adalah salah satu faktor penyebab bangkrutnya suatu bisnis yang perlu diwaspadai. Namun perlu diketahui terlebih dahulu, bahwa hutang dapat mendukung suatu bisnis jika direncanakan dan diimplementasikan dengan baik. Namun, tidak sedikit perusahaan yang kemudian bangkrut karena salah dalam perhitungan dalam perencanaan. Atau bisa juga sudah direncanakan dengan matang, namun karena satu dan lain hal di tengah jalan penyerapan modal dari hutang tersebut mengalami masalah yang menyebabkan pekerjaan menjadi tidak tuntas sehingga tidak mendapat keuntungan. Oleh sebab itu, hutang bisa menjadi bumerang bagi perusahaan bila tidak dikelola dengan baik.

ISO dalam Dunia Bisnis

Ketika perusahaan sudah terindikasi masalah seperti yang disebutkan di atas, maka diharapkan perusahaan dapat memikirkan strategi yang tepat dalam menghadapinya. Diperlukan suatu strategi perusahaan yang efektif, komprehensif, dan berkelanjutan agar dapat bersaing dalam dunia bisnis dewasa ini. Strategi yang dibangun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baik dari internal ataupun eksternal perusahaan.

Perusahaan perlu menetapkan suatu standar kualitas yang tinggi, baik terhadap manajerial perusahaan ataupun produk dan/atau jasa yang dihasilkan. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan mengadopsi ISO (The International Organization for Standardization) untuk kemudian diterapkan di perusahaan. Penerapan ISO ini diharapkan dapat menjadi alat bantu perusahaan dalam mencapai sistem kerja yang baik dan dapat meraih kesuksesan dalam bisnis.

Dengan menerapkan ISO, perusahaan diharapkan dapat menghasilkan spesifikasi yang telah diakui pasar internasional, mulai dari efektifitas bekerja, efisiensi biaya yang dikeluarkan, manajemen internal perusahaan yang berjalan baik, hingga pemastian kualitas produk dan/atau jasa yang dihasilkan kepada pelanggan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perusahaan yang mengadopsi ISO dengan baik cenderung lebih unggul dalam persaingan bisnis

Pentingnya ISO dalam Dunia Bisnis

Penerapan ISO di perusahaan tidak lain adalah untuk kepentingan bisnisnya. Tujuan lebih mendalam terkait dengan penggunaan ISO dalam dunia bisnis dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. Meningkatkan kredibilitas perusahaan

    Tujuan penerapan ISO yang pertama adalah untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan. Dengan diterapkannya ISO, maka akan meningkat juga kredibilitas dari perusahaan tersebut di mata pelanggan. Hal ini menjadi penting terutama bagi perusahaan yang menjalankan bisnisnya bersaing secara global.

    2. Mengoptimalkan kinerja karyawan

    Sejalan dengan meningkatnya kredibilitas organisasi seperti yang dijelaskan di atas, karyawan yang berkontribusi di dalamnya akan malu seandainya tidak memberikan kinerja yang optimal. Dengan kata lain, penerapan ISO ini dapat meningkatkan kesadaran karyawan agar terus menjaga serta meningkatkan semangat kerja dalam memberikan yang terbaik sesuai dengan yang dicanangkan organisasi.

    3. Menetapkan jaminan kualitas

    Sertifikasi ISO yang mendapatkan pengakuan secara internasional tentunya menuntut organisasi untuk meghasilkan produk dan/atau jasa yang terbaik. Produk dan/atau jasa organisasi tidak langsung dihasilkan begitu saja, tetapi sudah melalui suatu siklus yang dinamakan siklus PDCA. Siklus ini menuntut organisasi melakukan perencanaan dengan baik dari sgeala aspek operasionalnya, serta melakukan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambbungan.

    4. Meningkatkan goodwill perusahaan

    Ketika organisasi sudah menerapkan dan mendapatkan sertifikasi ISO, maka dengan sendirinya organisasi kita akan semakin dikenal secara internasional. Sertifikasi ISO sangat memugkinkan untuk membuat nama baik organisasi semakin dikenal di dunia bisnis, baik oleh pelaggan ataupun pesaing kita. Dengan demikian, maka akan semakin membawa keuntungan bagi organisasi dalam menjalin kerjasama dengan banyak mitra.

    5. Mencegah pemborosan

    Dengan peningkatan kualitas dalam penerapan ISO ini, diharapkan juga dapat membantu organisasi dalam mengorganisir keuangan secara tepat sesuai kebutuhan. Langkah yang diambil oleh organisasi dalam menjalankan bisnisnya harus sesuai dengan target yang akan dicapai, sehingga biaya yang akan dikeluarkan juga dapat lebih efektif.

    Dengan menerapkan dan mendapatkan sertifikasi ISO, organisasi akan mendapatkan keuntungan baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam persaingan bisnis global. Pelanggan, mitra, ataupun pihak berkepentingan lainnya akan semakin memberikan kepercayaan yang tinggi kepada organisasi anda. Untuk itu, diperlukan peran dari penerapan dan sertifikasi ISO di organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis global dewasa ini.

Untuk anda yang akan menerapkan ataupun mengupgrade standar ISO, kami Trust Consultant siap untuk mendampingi anda dalam upgrading dan implementasi ISO.
Informasi mengenai Konsultasi dan Sertifikasi dapat menghubungi kami di: 0274-497667 atau +62811-2844-123.

Referensi

Gie. 2020. Pengertian ISO, Jenis, Tujuan, dan Pentingnya ISO dalam Bisnis. https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-iso/. Diakses tanggal 3 September 2021.

Noviyanto. 2020. 3 Faktor Mengapa Sebuah Bisnis Bangkrut dalam Tiga Tahun Pertama. https://koinworks.com/blog/3-faktor-mengapa-sebuah-bisnis-bangkrut-dalam-tiga-tahun-pertama/. Diakses tanggal 3 September 2021.

Nugraha, J. 2020. Mengenal Kepanjangan ISO beserta Jenis dan Manfaatnya, Perlu Diketahui. https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-kepanjangan-iso-beserta-jenis-dan-manfaatnya-perlu-diketahui-kln.html?page=4. Diakses tanggal 3 September 2021.

Nururfan, W. 2019. 10 Alasan Bisnis Bangkrut. https://finata.id/10-alasan-penyebab-bisnis-bangkrut/. Diakses tanggal 3 September 2021.

Penulis:R

Daftar untuk download artikel



    0 Comments

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *