Prinsip manajemen mutu berasal dari para ahli Internasional di dalam Technical Committee 176 – Quality Management and Quality Assuransce, Sebagai dasar dalam merevisi standar ISO 9000:2000
Dapat digunakan sebagai kerangka kerja ( framework untuk Pedoman Peningkatan Organisasi )
Delapan Prinsip tersebut yaitu :
- Customer Focused Organisation
- Leadership
- Involvement of People
- Process Aproach
- System Approach to Management
- Continual Improvement
- Factual Approach to Decision Making
- Mutually Beneficial Supplier-Relationship
Prinsip 1 : CUSTOMER FOCUSED ORGANISATION
FOKUS PADA PELANGGAN
Perusahaan tergantung pada pelanggannya, maka haruslah mengerti apa keinginan pelanggan saat itu dan masa yang akan datang.
Temu-kenali apa keperluan pelanggan dan berusahalah untuk memenuhi bahkan melebihi harapan-harapan pelanggan.
( Organizations depend on their customer and therefore should understand current and future needs , meet customer requirements and strive to exeed customer expectations )
Penerapan khusus Prinsip 1 :
– Teliti pahami kebutuhan dan harapan pelanggan
– Pastikan bahwa sasaran organisasi sejalan dengan kebutuhan dan harapan pelanggan
– Komunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan ke seluruh organisasi
– Ukur kepuasan pelanggan lalu ambil tindakan dari hasil pengukuran
– Kelola secara sistematis hubungan dengan pelanggan
– Buatlah keseimbangan pendekatan antara kepuasan pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya seperti : pemilik modal, karyawan, pemasok, masyarakat dan pemerintah.
Prinsip 2 : LEADERSHIP
KEPEMIMPINAN
Para pimpinan menetapkan / membangun kesatuan arah dan tujuan organisasi . Pimpinan harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang mendukung, sehingga SDM nya sepenuhnya berdaya-upaya dalam mencapai tujuan / sasaran-sasaran organisasi.
( Leaders establish unity of purpose and direction of the organization . They should create and maintain the internal environment in which people can fully involved in achieving the organization’s objectives ).
Penerapan khusus Prinsip 2 :
– Pertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan , termasuk pelanggan.
– Tetapkan dan jelaskan visi organisasi ke depan agar setiap orang mengerti tujuan.
– Tentukan sasaran dan target yang menantang dan sosialisasikan
– Ciptakan dan sokong nilai-nilai kebersamaan, kejujuran dan model tugas yang etis pada semua level organisasi
– Lengkapi semua orang dengan sumberdaya yang diperlukan ( misalnya : pelatihan sesuai keperluan bidang tugas ), dan beri kebebasan bertindak dengan penuh tanggungjawab.
– Beri semangat kebesaran hati dan pengakuan terhadap konstribusi setiap orang
Prinsip 3 : INVOLVEMENT OF PEOPLE
Keterlibatan sumberdaya manusia
Sumberdaya manusia pada semua level ( tingkatan ) adalah faktor penting dari suatu organisasi, dan keterlibatan sepenuhnya dari mereka memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk keuntungan organisasi.
( People at all levels are the essence of an organization and their full involvement enables their abilities to be used for the organization’s benefit )
Penerapan khusus Prinsip 3 :
– Upayakan setiap orang memahami pentingnya konstribusi dan peran mereka
– Upayakan setiap orang mengenali batasan kinerja serta lingkup tanggung-jawab mereka
– Upayakan setiap orang mengetahui permasalahan kerja mereka dan termotivasi untuk menyelesaikannya
– Ajak setiap orang aktif melihat peluang untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka
– Fasilitasi agar setiap orang bebas berbagi pengetahuan / pengalaman dan berinovasi
– Budayakan agar setiap orang secara terbuka mendiskusikan permasalahan
Prinsip 4 : PROCESS APPROACH
Pendekatan Proses
Hasil yang diinginkan tercapai dengan lebih efisien bila aktivitas dan sumber-sumber yang terkait diatur dengan baik sebagai sebuah proses.
( A desire result is achieved more efficiently when related resources and activities are managed as a process )
Penerapan khusus Prinsip 4 :
– Secara sistematis menentukan aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan
– Menganalisa dan mengukur kapabilitas aktivitas-aktivitas kunci .
– Mengidentifikasi interface aktivitas-aktivitas kunci di dalam dan di antara fungsi-fungsi organisasi
– Upayakan agar proses lebih singkat dan efektif , tidak berbelit-belit
– Menekankan pada faktor-faktor seperti sumberdaya, metode dan material untuk memperbaiki aktivitas kunci pada organisasi
– Hilangkan birokrasi , serta eliminir fungsi-fungsi organisasi yang tugasnya saling tumpang tindih
– Mengevaluasi resiko, konsekwensi, dan dampak aktivitas pada pelanggan / pemasok ataupun pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Prinsip 5 : SYSTEM APPROACH TO MANAGEMENT
Pendekatan Sistem pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan suatu system dari proses-proses yang saling terkait, untuk menghasilkan perbaikan-perbaikan yang objektif pada perusahaan dengan efektif dan efisien.
( Identifying, understanding and managing system of interrelated processes for a given objective improves the organization’s effectiveness and efficiency )
Penerapan khusus Prinsip 5 :
– Penyusunan system untuk mencapai sasaran organisasi dengan lebih efektif dan efisien
– Memahami keadaan saling ketergantungan diantara proses-proses pada sistem
– Pendekatan struktur yang harmonis dan integrasi proses-proses , dengan tugas yang tidak saling tumpang tindih
– Memberi pemahaman terbaik pada tugas-tugas / tanggung-jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama, serta mengurangi hambatan lintas fungsional
– Menargetkan dan menentukan bagaimana aktivitas khusus dalam suatu sistem akan beroperasi
Prinsip 6 : CONTINUAL IMPROVEMENT
( Perbaikan yang kontinu )
Perbaikan yang berkesinambungan harus menjadi pekerjaan yang permanen dari organisasi
( Continual Improvement should be a permanent objective of the organization )
Penerapan khusus Prinsip 6 :
– Laksanakan secara konsisten pendekatan organisasi untuk kontinuitas perbaikan performansi
– Sediakan dan kirim SDM untuk pelatihan terhadap metode dan alat perbaikan berkesinambungan
– Laksanakan perbaikan yang kontinu pada produk, proses dan sasaran system
– Tetapkan tujuan dan sasaran sebagai pedoman, dan ukur pencapaian untuk perbaikan yang berkesinambungan
– Beri penghargaan dan pengakuan terhadap perbaikan
Prinsip 7 : FACTUAL APPROACH TO DECISION MAKING
( Pendekatan factual untuk pengambilan keputusan )
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan analisa data dan informasi
( Effective decisions are based on the analysis of data and information )
Penerapan khusus Prinsip 7 :
– Pastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan dapat dipercaya
– Sediakan data yang dapat diakses oleh yang membutuhkan
– Analisa data dan informasi dengan menggunakan metode yang valid
– Buat keputusan dan ambil tindakan berdasarkan analisis factual, seimbang dengan pengalaman intuisi
Prinsip 8 : MUTUALLY BENEFICAL SUPPLIER RELATIONSHIPS
( Hubungan kerjasama yang saling membutuhkan dengan Supplier )
Perusahaan dan Pemasok nya ( Supplier / Vendor ) adalah saling membutuhkan. Mempunyai kerjasama yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk menciptakan nilai keberhasilan.
( An organization and its supplier are interdependent, and a mutually beneficial relationship enhance the ability of both to create value )
Penerapan khusus Prinsip 8 :
– Tetapkan hubungan yang seimbang antara keuntungan jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang
– Sinergikan keahlian dan sumberdaya secara berpasangan dengan pemasok
– Identifikasi dan pilih pemasok-pemasok kunci
– Susun pengembangan bersama , untuk fleksibilitas dan kecepatan merespon perubahan kebutuhan pasar
– Berikan semangat, dorongan dan penghargaan atas peingkatan dan prestasi pemasok
Sumber : saulpaurwoyo.tripod.com
0 Comments