Salah satu lompatan penting dalam standarisasi internasional adalah membentuk pemikiran berbasis risiko ke dalam ISO 9001:2015. Sebagai hal yang baru, semakin banyak informasi dalam berbagai penyajian akan memudahkan pemanfaatan prinsip-prinsip Risk Based Thinking.
Membentuk pendekatan sistematis terhadap risiko dalam sistem manajemen mutu.
Klausul 7 tentang tindakan pencegahan dikeluarkan dan diganti dengan memasukkan risiko kedalam seluruh standar.
Pendekatan berbasis risiko membuat organisasi proaktif mencegah atau mengurangi efek yang tidak diinginkan dan mempromosikan kegiatan berkelanjutan.
Apakah yang dimaksud Risk –Based Thinking?
- Pemikiran berbasis risiko adalah suatu yang kita semua sudah sering lakukan secara otomatis.
Contoh
Jika saya ingin menyeberang jalan saya akan memastikan kondisi aman sebelum saya jalan. Saya tidak akan melangkah jika didepan ada mobil bergerak.
- Risiko diperhitungkan sejak awal untuk seluruh standar, pemikiran berbasis risiko merupakan bagian dari pendekatan proses
Contoh
Untuk menyeberang jalan saya mungkin langsung atau menggunakan jembatan penyeberangan di dekatnya. Proses yang akan saya pilih ditentukan oleh pertimbangan risiko.
- Risiko umumnya dipahami sebagai hal negatif. Dalam berpikir berbasis risiko, tetap ada peluang positif dari setiap risiko yang terjadi.
Contoh
Menyeberang jalan dengan cara langsung, akan memberikan kesempatan untuk mencapai seberang jalan dengan cepat, tetapi risiko cedera tinggi karena ada mobil yang terus melaju.
- Risiko menggunakan jembatan penyeberangan adalah bahwa saya mungkin terlambat. Tapi peluang tertabrak mobil sangat kecil.
- Peluang tidak selalu hubungannya dengan risiko tetapi terkait langsung dengan tujuan. Dengan mempertimbangkan situasi dimungkinkan untuk mengidentifikasi meningkatkan peluang.
Contoh
Situasi ini menunjukkan adanya peluang untuk melakukan perbaikan lebih lanjut:
- Mengutamakan subwey langsung di bawah jalan
- Lampu lalulintas khusus pejalan kaki, atau
- Menghilangkan jalan sehingga daerah terhindar dari lalu lintas.
Dampak dan kelayakan harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusa. Apapun tindakan yang diambil akan mengubah konteks dan risiko.
Why use Risk Based Thinking
Dengan mempertimbangkan keseluruhan risiko, organisasi akan:
- Meningkatkan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
(output akan lebih konsisten)
- Pelanggan semakin yakin akan menerima produk atau jasa yang diharapkan.
Dengan berfikir berbasis risiko maka:
- Akan membangun basis pengetahuan yang mkuat
- Membiasakan budaya proaktif terhadap perbaikan
- Menjamin konsistensi kualitas barang atau jasa
- Meningkatkan keprcayaan dan kepuasa pelanggan
Perusahaan yang sukses secara intuitif selalu menggunakan pendekatan berbasis risiko.
Definisi
ISO 9001:2015 mendefinisikan risiko sebagai dampak dari ketikpastian pada hasil yang diharapkan.
- Efek adalah penyeimbang dari yang diharapkan bisa positif atau negatif.
- Risiko adalah tentang apa yang bisa terjadi dan apakah efek ini mungkin terjadi.
- Risiko juga mempertimbangkan kemungkinan tercapainya target dari sistem manajemen.
Penekanan pemikiran berbasis risiko dalam ISO 9001:2015 sebagai berikut :
- Klausul 4 (konteks)organisasi diperlukan untuk menentukan dan memberikan pengaruh terhadap tingkat risiko.
- Klausul 5 (kepemimpinan) manajemen puncak diperlukan untuk berkomitmen memastikan klausul 4 diikuti.
- Klausul 8 (Operasi) organisasi diperlukan untuk melakukan proses untuk mengatasi risiko dan memanfaatkan peluang.
- Klausul 9 (evaluasi kinerja) organisasi diperlukan untuk memantau, mengukur, menganalisis, dan mengevaluasi risiko dan peluang.
- Klausul 10 (improvement)Organisasi dituntuk untuk meningkatkan dengan menanggapi perubahan risiko.
Menggunakan pendekatan faktor risiko dalam proses organisasi anda
- Identifikasi
Menidentifikasi risiko dan peluang setiap pilihan yang akan diambil
Contoh
Risiko meyeberangi jalan pada waktu sibuk dengan banyak mobil bergerak cepat, tidak sama jika menyeberang pada jalan yang sepi dengan sedikit mobil yang bergerak.
Mempertimbangkan hal-hal seperti cuaca, keadaan sekeliling dan faktor lain yang bisa mengganggu.
- Buat Prioritas
Analisa dan tentukan prioritas terhadap risiko dan peluang apa yang dapat diterima, atau tidak diterima?
Apa keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari satu pilihan yang diambil.
Contoh
Tujuan : saya harus aman menyeberang jalan untuk mencapai sebuah pertemuan pada waktu tertentu. Dengan kondisi tidak terluka dantidak terlambat.
Kesempatan untuk bisa sampai lebih cepat tapi dengan kemungkinan cedera
Mungkin dapat diterima, jika terlambat tiba di seberang jalan karena menggunakan jembatan penyeberangan daripada kemungkinan cedera karena langsung menyeberang.
- Analisa khusus
Jembatan penyeberangan 250 meter akan menambah waktu perjalanan saya. Maka jika keadaan cuaca baik, visibilitas baik, jalanan sepi tidak banyak mobil lewat
Maka saya putuskan untuk langsung menyeberang jalan dengan tingkat risiko cedera rendah dan punya kesempatan untuk mencapai pertemuan tepat waktu.
- Buat Rencana
- Rencana tindakan untuk mengatasi risiko yang bisa terjadi adalah :
Bagaimana saya bisa menghindari atau menghilangkan risiko saat menyeberang?
- Bagaimana saya bisa mengurangi risiko yang kemungkinan bisa terjadi?
Contoh kasus :
Saya bisa menghilangkan risiko cedera dengan menggunakanjembatan penyeberangan tetapi saya memutuskan bahwa risiko apapun yang terjadi saat menyeberang jalan dapat diterima.
Rencana dan pertimbangan :
Mengurangi kemungkinan cedera dan atau efek cedera dengan menyeberang pada saat tidak ada mobil yang bergerak di dekat saya
Menyeberang jalan di tempat yang memiliki visibilitas yang baik dan bisa berhenti di tengah untuk melihat kembali jumlah mobil yang bergerak.
- Melaksanakan rencana mengambil tindakan
Contoh
Saya menyeberang jalan periksa tidak ada hambatan untuk menyeberang dan ambil tempat yang aman di tengah lalu lintas yang bergerak.
Saya cek tidak ada mobil datang. Saya menyeberang setengah jalan dan berhenti
Di tengah pada tempat yang aman. Saya periksa lagi situasi jalanan kemudian melanjutkan penyeberangan.
- Periksa efektivitas tindakan dan cara kerjanya?
Contoh
Saya tiba di seberang jalan tanpa luka dan tepat waktu. Rencana ini dijalankan dan hasil yang tidak diinginkan bisa dihindari
- Belajar dari pengalaman dan perbaikan terus menerus
Contoh :
Saya ulangi rencana selama beberapa hari, pada waktu yang berbeda dan dalam kondisi cuaca yang berbeda. Pengalaman mengajarkan bahwa menyeberang jalan pada waktu tertentu dalam sehari sangat sulit karena ada terlalu banyak mobil.
Untuk membatasi risiko saya merevisi dan memperbaiki proses dengan menggunakan jembatan pada kondisi tersebut.
Saya terus menganalisis efektivitas dan merevisinya bila terjadi perubahan konteks.
- Beberapa pertimbangan peluang inovatif:
Memindahkan tempat pertemuan sehingga tidak harus menyeberang jalan.
Mengubah waktu pertemuan sehingga saya menyeberang jalan ketika sepi dari kendaraan.
Saya dapat melakukan pertemuan dengan menggunakan peralatan elektronik.
Pemikiran berbasis risiko bukanlah hal baru dan sesuatu yang sudah anda lakukan dan kontinue.
Pemikiran berbasis risiko:
- Memastikan pengetahuan dan kesiapan lebih besar
- Meningkatkan kemungkinan mencapai tujuan.
- Membuat kebiasaan pencegahan
- Mengurangi kemungkinan hasil buruk
Sumber: slideshare.net/mraisrahmatrazak
0 Comments