Sektor Penyumbang Emisi Karbon dan Pentingnya Sistem Manajemen Lingkungan

Emisi karbon merupakan salah satu ancaman lingkungan terbesar hingga kini karena berkontribusi tinggi terhadap fenomena efek rumah kaca, yang menyebabkan peningkatan suhu bumi secara signifikan. Desakan untuk meningkatkan upaya nyata dalam menekan emisi karbon juga semakin gencar digaungkan di berbagai negara. Tentu saja ini bertujuan untuk mencegah dampak lingkungan menjadi semakin besar. Berikut adalah segala hal terkait emisi karbon yang perlu Anda ketahui, serta pentingnya penerapan sistem manajemen lingkungan bagi seluruh organisasi di dunia.
Apa yang Dimaksud Emisi Karbon?
Emisi karbon adalah pelepasan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah yang sangat besar ke atmosfer. Gas ini bisa dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti industri, penggundulan hutan, dan sumber-sumber antropogenik lainnya. Berbagai aktivitas manusia ini telah meningkatkan konsentrasi CO₂ di atmosfer, yang kemudian berkontribusi pada pemanasan global.
Bagaimana Dampak dari Emisi Karbon Terhadap Lingkungan?
Menurut data International Energy Agency (IEA), emisi CO₂ dari pembakaran energi dan aktivitas industri global mencapai 36,8 gigaton pada tahun 2022. Peningkatan suhu bumi yang disebabkan oleh fenomena efek rumah kaca dari emisi karbon telah berdampak luas, termasuk perubahan iklim global. Selain itu juga menyebabkan berbagai masalah lingkungan, kesehatan, dan ekonomi di seluruh dunia.
Beberapa dampak emisi karbon diantaranya:
- Dampak lingkungan: Terjadi perubahan iklim, pencairan es di kutub, kenaikan permukaan laut, pencemaran ekosistem laut, kurangnya persediaan air bersih, kerusakan terumbu karang, dan kerusakan infrastruktur.
- Dampak kesehatan: Emisi karbon dapat mengakibatkan iritasi pernapasan, menghambat peredaran oksigen dalam tubuh, penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan pneumonia, penyakit jantung, serta kanker.
- Dampak ekonomi: Perekonomian dunia juga dapat terganggu, mengancam ketahanan pangan dan keamanan energi, ketidakstabilan sosial dan ekonomi, kerusakan infrastruktur yang memerlukan biaya besar untuk perbaikan dan pemulihan, hingga dampak pada kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pertanian, pariwisata, dan kelautan.
Sektor Apa Saja yang Menyumbang Emisi Karbon Terbesar?
Dalam “Emissions Gap Report 2023”, United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa emisi gas rumah kaca (GRK) global mencapai rekor tertinggi, yaitu 57,4 giga ton ekuivalen CO2 (Gt CO2e). Meningkat 1,2 persen dari tahun sebelumnya. Sejalan dengan peningkatan ini, konsentrasi karbon dioksida (CO2) di atmosfer terus meningkat. Pada tahun 2022, levelnya mencapai 417,9 ppm. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat kecuali langkah-langkah signifikan diambil untuk mengurangi emisi global. Sektor yang mengeluarkan karbon dioksida paling banyak di seluruh dunia adalah:
- Sektor energi. Kontribusi terbesar berasal dari sektor energi, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, yang menyumbang sekitar dua pertiga total emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2022, emisi karbon dioksida dari bahan bakar fosil meningkat sebesar 0,8-1,5%. Dalam lingkup global, emisi sektor energi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu emisi yang dikeluarkan oleh negara-negara maju dan emisi yang dikeluarkan oleh negara-negara berkembang. Kedua kelompok ini menunjukkan pola emisi yang berbeda dari tahun 2010 hingga 2019. Dengan menggunakan tahun 2010 sebagai tahun dasar, negara-negara maju berhasil mengurangi emisi sektor energi mereka secara keseluruhan sebesar 9% pada tahun 2019 berkat meningkatnya langkah-langkah pengurangan gas rumah kaca, seperti penggunaan energi bersih dan efisiensi energi. Sebaliknya, emisi dari sektor energi di negara berkembang menunjukkan tren peningkatan.
Pola peningkatan emisi ini juga tercermin dalam tren emisi Indonesia. Di Indonesia sendiri, penggunaan bahan bakar fosil, terutama batu bara, untuk pembangkit listrik mengakibatkan emisi karbon yang sangat tinggi. Misalnya, pembangkit listrik tenaga batu bara Suralaya di provinsi Banten, salah satu pembangkit listrik tenaga batu bara terbesar di Indonesia, mengeluarkan sejumlah besar karbon dioksida dari pembakarannya.
- Sektor industri dan Manufaktur. Sektor industri Indonesia berkontribusi secara signifikan terhadap emisi karbon dioksida melalui proses produksi, konsumsi bahan bakar fosil, dan limbah industri. Jenis emisi ini berasal dari pembakaran langsung bahan bakar fosil dan reaksi kimia dalam proses manufaktur. Misalnya, proses kalsinasi di pabrik semen mengubah batu kapur (kalsium karbonat) menjadi kalsium oksida, menghasilkan karbon dioksida sebagai produk sampingan. Dalam industri baja, pabrik baja menggunakan tanur tinggi, yang mengandalkan kokas (sejenis batu bara) untuk menghasilkan suhu tinggi.
Sumber: Emissions Gap Report 2024 (UNEP)
Pentingnya Sistem Manajemen Lingkungan Sebagai Upaya Berkelanjutan
Untuk mengatasi masalah ini, penerapan standar sistem manajemen lingkungan (SML) seperti ISO 14001 menjadi sangat penting. ISO 14001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen lingkungan yang efektif. Standar ini membantu organisasi mengelola tanggung jawab lingkungannya secara sistematis, yang berkontribusi pada pilar lingkungan dari pembangunan berkelanjutan.
Dengan menerapkan ISO 14001, organisasi dapat mengidentifikasi dan mengendalikan dampak lingkungan dari aktivitas mereka, meningkatkan kinerja lingkungan, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Hal ini tidak hanya membantu dalam mengurangi emisi karbon, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan reputasi perusahaan.
SML telah ditetapkan sebagai tujuan nasional dan tercantum dalam Lampiran Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Indikator sasarannya adalah peningkatan jumlah perusahaan yang memiliki sertifikasi SNI sesuai ISO 14001 pada tahun 2019. Jadilah salah satu organisasi yang berkontribusi nyata dalam mematuhi regulasi yang berlaku untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Jika Anda ingin menerapkan ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, Trust Consultant adalah partner yang tepat. Konsultasikan kebutuhan perusahaan Anda kepada konsultan ahli kami, dan dapatkan penawaran terbaik hanya hari ini!
===================================================================================
Sumber Referensi:
- PUSFASTER. 06/11/2017. Sistem Manajemen Lingkungan SNI ISO 14001:2015 & SDGs. Diakses pada 12/02/2025. pusfaster.bsilhk.menlhk.go.id
- LCDI. ENERGI. Diakses pada 12/02/2025. https://lcdi-indonesia.id/grk-energi/
- Tirto.id. 23/10/2024 10 Negara Penyumbang Emisi Karbon Terbesar di Dunia. Diakses pada 12/02/2025. https://tirto.id/negara-penyumbang-emisi-karbon-terbesar-di-dunia-g41z
===================================================================================
Penulis: (S)
0 Comments