IMPLEMENTASI QUALITY CONTROL CIRCLE DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT (Bag 2)

Published by Trust Consultant on

ilustrasi proses konsultasi ISO

Baca artikel sebelumnya : Implementasi Quality Control Circle dalam Total Quality Management (Bag 1)

Selain model delapan langkah, tim juga dapat menggunakan Seven QC Tools untuk membantu dalam proses QCC. Flow Chart digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dalam proses, membantu tim memahami dan menganalisis urutan kegiatan. Lembar Pengumpulan Data berfungsi untuk mengumpulkan data secara sistematis mengenai masalah yang dihadapi, memungkinkan analisis yang lebih mendalam. Histogram menyajikan distribusi frekuensi data, yang membantu tim memahami variasi dan pola dalam proses.

Diagram Scatter menunjukkan hubungan antara dua variabel, sehingga tim dapat mengidentifikasi pola atau tren yang ada. Selanjutnya, ada Diagram Pareto yang memprioritaskan masalah berdasarkan prinsip 80/20, membantu tim fokus pada masalah yang memberikan dampak terbesar. Ada juga Diagram Sebab-Akibat, atau fishbone diagram, membantu dalam identifikasi dan analisis akar penyebab masalah. Terakhir, peta kendali adalah grafik yang digunakan untuk memantau variabilitas dalam proses seiring waktu, yang membantu tim menjaga proses tetap dalam kontrol. Dengan menerapkan kedua metode ini, implementasi QCC dapat berjalan lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal.

KENDALA IMPLEMENTASI QCC

Meskipun Quality Control Circle (QCC) memiliki banyak manfaat, tidak sedikit perusahaan yang menghadapi kendala dalam implementasinya. Salah satu masalah umum yang ditemui adalah stagnasi progres QCC, dimana kegiatan QCC tampak “jalan di tempat” tanpa kemajuan yang signifikan. Hal ini dapat menghambat pencapaian tujuan perbaikan kualitas yang telah ditetapkan.

Salah satu penyebab utama stagnasi ini adalah kurangnya bimbingan atau pengetahuan yang memadai dari anggota tim QCC dalam menjalankan langkah-langkah yang diperlukan untuk pelaksanaan QCC. Tanpa pemahaman yang jelas mengenai proses dan alat yang harus digunakan, tim QCC mungkin kesulitan dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis penyebab, dan merumuskan solusi yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan sesi khusus yang rutin dilakukan oleh perusahaan untuk memantau dan mengontrol kegiatan QCC.

ilustrasi quality control

KUNCI SUKSES IMPLEMENTASI QCC

Penerapan Quality Control Circle (QCC) yang sukses sangat bergantung pada sejumlah kompetensi profesional yang harus dimiliki oleh tim yang terlibat. Pertama, pemahaman mendalam mengenai bisnis, termasuk visi, misi, target, dan strategi, adalah fondasi yang penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kedua, kemampuan berpikir sistemik yang mencakup pemikiran kreatif dan rasional juga menjadi faktor krusial dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah. Ketiga, kompetensi dalam statistik dan matematika membantu tim menganalisis data secara efektif. Sedangkan penerapan model manajemen PDCA (Plan-Do-Check-Act) memastikan proses perbaikan yang berkelanjutan.

Disamping itu, kompetensi dalam QCC dan kemampuan dalam pemecahan masalah serta pengambilan keputusan adalah kunci untuk menghadapi tantangan yang muncul. Kecerdasan emosional, kecerdasan sosial, serta kemampuan komunikasi yang baik akan memperkuat kerjasama dalam tim. Terakhir, penguasaan berbagai metode berpikir kreatif dan rasional, termasuk pemikiran kritis dan analitis, serta alat-alat kreatif seperti model ATM-I dan SCAMPER, menjadi penunjang yang efektif dalam proses inovasi dan penyelesaian masalah. Sehingga mendukung kesuksesan penerapan QCC secara keseluruhan.

Untuk itu, pelatihan yang terencana dan berkelanjutan dapat menjadi kunci sukses penerapan QCC, karena meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim dalam metode dan alat yang digunakan. 

Bukan hanya itu, komitmen perusahaan juga sangat penting, disertai dengan dukungan dari manajemen puncak yang akan mendorong budaya perbaikan berkelanjutan. Manajemen puncak harus secara aktif terlibat dalam kegiatan QCC, memberikan arahan dan sumber daya yang diperlukan agar inisiatif ini dapat berjalan dengan baik. Pembentukan Komite dan Koordinator QCC di setiap level organisasi memastikan koordinasi yang efektif dan alur komunikasi yang baik. Dengan adanya Komite yang bertugas mengawasi dan memfasilitasi kegiatan QCC, perusahaan dapat lebih cepat mengidentifikasi dan mengatasi kendala yang mungkin muncul. Selain itu, Koordinator QCC yang kompeten di setiap departemen dapat berperan sebagai penghubung antara tim dan manajemen, memastikan semua pihak tetap terinformasi mengenai perkembangan dan hasil dari kegiatan QCC. Hal ini tidak hanya meningkatkan efektivitas program QCC tetapi juga menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab di antara karyawan terhadap perbaikan berkelanjutan di perusahaan.

QCC DAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 

Sinergi antara QCC dan sistem manajemen mutu ISO menciptakan kombinasi yang kuat untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi dalam suatu organisasi. Berikut adalah beberapa aspek yang menunjukkan bagaimana kedua pendekatan ini saling melengkapi. QCC melibatkan karyawan dari berbagai tingkatan untuk bekerja dalam kelompok kecil guna mengidentifikasi dan memecahkan masalah kualitas, sejalan dengan prinsip ISO yang mendorong partisipasi aktif karyawan. Sistem ini juga menerapkan prinsip Kaizen untuk memastikan perbaikan berkelanjutan, yang selaras dengan standar ISO dalam meninjau dan memperbarui proses secara berkala guna meningkatkan kinerja organisasi.

Quality Control Circle membantu menciptakan prosedur operasional standar dari hasil pemecahan masalah, mendukung konsistensi proses seperti yang diutamakan oleh ISO. Kedua pendekatan ini juga menekankan pentingnya evaluasi dan tindak lanjut melalui audit dan tinjauan manajemen untuk memastikan pencapaian tujuan mutu. Selain itu, baik QCC maupun ISO berfokus pada kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama, mendorong inovasi dan perbaikan yang berkontribusi pada peningkatan daya saing di pasar.

PENUTUP – SOLUSI QCC UNTUK OPTIMALISASI OPERASIONAL BANDARA

Akhirnya, sekelompok karyawan dari berbagai divisi—mulai dari operasional, layanan darat, hingga perawatan pesawat—membentuk sebuah QCC. Mereka menggunakan metode QCC untuk mencari akar masalah dan menemukan bahwa koordinasi antara staf darat dan teknisi pemeliharaan masih lemah. Setelah mengimplementasikan solusi berupa SOP baru dan peningkatan komunikasi, keterlambatan penerbangan berhasil ditekan hingga 30% dalam tiga bulan.

Selain itu, pihak terkait telah menerapkan ISO 9001:2015 untuk memastikan bahwa seluruh proses operasionalnya memenuhi standar internasional. Sertifikasi ISO tidak hanya membantu mereka dalam menjaga kualitas layanan dan keselamatan penerbangan, tetapi juga memperkuat proses perbaikan berkelanjutan dengan mekanisme audit internal dan eksternal yang ketat. Contoh di atas menunjukkan bagaimana QCC dan ISO dapat saling melengkapi. Siklus pengendalian kualitas (QCC) membantu dalam menemukan solusi konkret di lapangan melalui keterlibatan aktif karyawan, sementara ISO memberikan kerangka kerja yang terstruktur untuk memastikan perbaikan tersebut berkelanjutan dan konsisten dengan standar global.

Trust Consultant dapat membantu organisasi Anda dengan menyediakan layanan konsultasi QCC dengan konsultan yang berpengalaman. Jika Anda membutuhkan pendampingan dalam penerapan quality control circle, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui kontak berikut:

Whatsapp: +62 811 2844 123 / Telepon: (0274) 497 667

——————————————————————————————————————————————–

Sumber Referensi:

  • Greshner, O. (1984). Reasons Why QCCs Do Not Attain Expected Results. In The Japanese Approach to Product Quality (pp. 93–107). Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-028160-5.50018-7
  • Hanantyo, B., & Susanto, T. D. (2022). Kajian Potensi Penerapan Teknologi Smart Airport di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta Indonesia. is The Best Accounting Information Systems and Information Technology Business Enterprise this is link for OJS us, 7(1), 61–75.https://doi.org/10.34010/aisthebest.v7i1.7123
  • Kementerian Perindustrian. (2007). GUGUS KENDALI MUTU (GKM). 2007.

Penulis (K)

Daftar untuk download artikel



    0 Comments

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *