Mitigasi Risiko: Manfaat dan Proses Penerapannya di Perusahaan

Untuk mengurangi risiko secara efektif dalam sebuah perusahaan, kita perlu memahami berbagai jenis risiko dan bagaimana cara mencegahnya. Melalui artikel ini, Anda bisa mempelajari segala hal tentang risiko, mulai dari definisi hingga strategi mitigasi risiko.
Apa Itu Mitigasi Risiko?
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia, risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Sedangkan menurut standar internasional Sistem Manajemen Risiko ISO 31000, risiko adalah efek ketidakpastian terhadap sasaran. Berdasarkan definisi tersebut, maka pengertian mitigasi risiko adalah proses identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi pada organisasi. Setelah manajemen membuat dan melaksanakan rencananya, mereka juga akan memantau kemajuan dan menilai apakah mereka perlu melakukan penyesuaian dalam tindakan.
Mengapa Mitigasi Risiko Penting?
Sayangnya, mengabaikan faktor risiko tidak akan membuat risiko hilang, dan terus maju tanpa rencana dapat merusak keuntungan Anda. Inilah mengapa mitigasi risiko itu penting. Dengan rencana konkret dengan poin-poin tindakan yang jelas, Anda dapat mencegah risiko berubah menjadi masalah yang tak terkendali atau bahkan mencegah risiko sama sekali. Hal ini tidak hanya membawa manfaat nyata tetapi juga memiliki manfaat tidak berwujud, seperti menjaga reputasi yang baik untuk stabilitas dalam industri dan menjaga agar pemangku kepentingan internal dan eksternal tetap senang.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh NC State University dan AICPA tahun 2023, dari 454 organisasi yang menjadi responden, dua pertiganya mengatakan bahwa volume dan kompleksitas risiko mendekati tingkat tertinggi dalam 14 tahun terakhir untuk semua jenis organisasi. Sementara kurang dari sepertiga menggambarkan proses manajemen risiko mereka sudah matang atau kuat.
Risiko-risiko operasional tersebut dapat menghabiskan waktu, uang, dan sumber daya berharga lainnya. Jika para pemangku kepentingan merasa bahwa risiko tersebut terlalu tinggi atau tidak ditangani dengan baik, hal tersebut dapat menyebabkan perombakan manajemen. Jadi, mitigasi risiko sangatlah penting. Namun, sebelum menyusun rencana Anda perlu mengetahui risiko apa saja yang dapat Anda hadapi.
Strategi Mitigasi Risiko
Dalam proses mengatasi risiko, ada empat strategi atau cara yang bisa Anda terapkan, yaitu:
- Risk Avoidance (Menghindari Risiko). Stategi ini memungkinkan Anda melakukan pengukuran untuk menghindari terjadinya risiko. Tidak jarang Anda harus mengorbankan strategi atau sumber daya lainnya demi memastikan bahwa Anda melakukan segala kemungkinan untuk menghindari terjadinya risiko.
- Risk Reduction (Mengurangi Risiko). Setelah melakukan analisis risiko, Anda perlu mengambil langkah- langkah untuk mengurangi kemungkinan risiko terjadi atau dampak yang mungkin ditimbulkannya.
- Risk Transfer (Mentransfer Risiko). Mentransfer risiko artinya Anda mengirimkan atau memindahkan akibat risiko kepada pihak ketiga. Beberapa organisasi ada yang membayar perusahaan asuransi untuk mengcover risiko-risiko tertentu. Selain itu, pengalihan risiko juga bisa dimuat dalam kontrak kerja sama dengan distributor, supplier, atau kontraktor eksternal.
- Risk Acceptance (Menerima Risiko). Terakhir, perusahaan juga perlu menerima risiko sebagaimana adanya. Terkadang, kemungkinan imbalannya bisa lebih besar daripada risikonya, dan akan lebih menguntungkan dalam jangka panjang jika Anda mengambil risiko. Namun, Anda tetap perlu memantau risiko dan merencanakan strategi yang tepat.
Penerapan Mitigasi Risiko di Perusahaan
- Identifikasi semua kemungkinan risiko. Identifikasi risiko sangat penting sebelum Anda menyusun berbagai rencana untuk mengatasinya. Pada tahap ini, penting untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang memiliki perspektif bisnis yang berbeda untuk memberikan kesempatan terbaik dalam mengidentifikasi semua risiko yang mungkin terjadi.
- Lakukan penilaian risiko. Setelah mengidentifikasi semua kemungkinan risiko, Anda perlu melakukan penilaian dengan menganalisis kemungkinan risiko tersebut dan tingkat dampak negatif yang akan dihadapi perusahaan. Tindakan Anda juga mungkin bergantung pada kategori mana risiko tersebut setelah dilakukan penilaian, apakah termasuk rendah atau tinggi.
- Kelola risiko. Pada tahap ini, Anda sudah menentukan tindakan dan strategi apa saja yang diperlukan untuk menghadapi risiko. Pastikan untuk mencatat setiap risiko, kategorinya, dan tindakan pencegahan yang Anda pilih dalam daftar risiko.
- Tinjau risiko secara rutin. Anda dapat mengatur waktu dalam rapat mingguan atau rapat harian untuk meninjau risiko dengan cepat. Anda juga dapat menggunakan beberapa alat bantu statistik (seperti kurva-S) untuk melacak kemajuan proyek dan menandai setiap perubahan dalam profil risiko untuk variabel-variabel utama, seperti biaya dan durasi proyek.
- Buat laporan untuk setiap potensi risiko. Strategi mitigasi risiko yang paling efektif menjadikan pelaporan risiko sebagai bagian dari operasi bisnis rutin dengan cara mengintegrasikannya ke dalam alur kerja harian atau mingguan. Pelaporan rutin seperti ini akan mempermudah memunculkan potensi risiko lain yang belum teridentifikasi.
Standar Internasioal Untuk Manajemen Risiko
Beberapa kerangka kerja dan standar internasional yang diakui dalam manajemen risiko diantaranya:
- ISO 31000: Manajemen Risiko
ISO 31000 adalah standar internasional yang menyediakan pedoman bagi organisasi untuk mengelola risiko secara efektif. Standar ini menekankan integrasi manajemen risiko ke dalam tata kelola organisasi, strategi, dan perencanaan, serta menyoroti peran penting kepemimpinan dalam proses ini. ISO 31000 membantu organisasi meningkatkan pengambilan keputusan, efisiensi operasional, dan ketahanan dengan menangani risiko secara sistematis.
- ISO 19600: Sistem Manajemen Kepatuhan
Standar ISO 19600 memberikan panduan untuk membuat sistem manajemen kepatuhan dengan mengutamakan pendekatan berbasis risiko. Standar internasional ini mendorong organisasi memenuhi kewajiban hukum, peraturan, dan etika. Dengan menanamkan kepatuhan dalam proses manajemen risiko, ISO 19600 memastikan keselarasan yang mulus dan peningkatan akuntabilitas.
-
ISO 27001: Sistem Manajemen Keamanan Informasi
ISO 27001 adalah standar yang diakui secara global untuk mengelola risiko keamanan informasi. Standar ini membantu organisasi melindungi data sensitif dan menjaga kepercayaan stakeholder. Dengan menyediakan struktur yang jelas untuk mengelola risiko keamanan informasi, ISO 27001 meningkatkan ketahanan organisasi dalam menghadapi ancaman keamanan siber.
Mitigasi risiko merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem manajemen. Ada banyak metode baku yang dapat diaplikasikan untuk menerapkan manajemen risiko. ISO sendiri tidak menentukan bahkan memberikan kebebasan kepada organisasi untuk menentukan sendiri metode apa yang sesuai bagi mereka.
Maka dari itu, dengan menerapkan kerangka kerja dan standar manajemen risiko seperti dijelaskan di atas, organisasi dapat menyesuaikan pendekatan mereka untuk mencapai kepatuhan, meningkatkan ketahanan, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan. Jika perusahaan Anda membutuhkan bantuan konsultan dalam penerapan mitigasi risiko, Trust Consultant dapat menjadi solusi yang tepat. Dengan pendekatan proses bisnis, konsultan ahli Kami akan mendampingi proses implementasi sistem manajemen risiko yang aplikatif dan sesuai dengan model bisnis perusahaan Anda.
Konsultasikan sekarang juga!
==============================================================================================
Sumber Referensi:
- Monday.com. 28/07/24. What is Risk Mitigation? 4 Useful Strategies to Mitigate Risk. Diakses pada 05/03/25. https://monday.com/blog/project-management/risk-mitigation/
- NC State University. 11/07/23. 2023 The State of Risk Oversight: An Overview of Enterprise Risk Management Practices – 14th Edition. Diakses pada 05/03/25. https://erm.ncsu.edu/resource-center/2023-risk-oversight-report-erm-ncstate-lp/
- Visure Solutions. Risk Management & FMEA | A Comprehensive Guide. Diakses pada 05/03/25. https://visuresolutions.com/risk-management-fmea-guide/risk-management-standards-and-frameworks/
- ISO.org. ISO 31001, ISO 27001, ISO 19600. Diakses pada 05/03/25. https://www.iso.org/standards.html
==============================================================================================
Penulis: (S)
0 Comments