Beredar Beras Oplosan, Begini Peran SNI Dalam Menjaga Kualitas Beras Produk Lokal

Beras merupakan makanan pokok mayoritas masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya kebutuhan akan beras terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Namun, tingginya konsumsi tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas. Masih banyak beras lokal yang belum memenuhi standar mutu yang diharapkan konsumen. Di sinilah peran SNI menjadi sangat penting sebagai standar nasional dalam menjamin produk lokal.
Kasus Beras Tidak Sesuai Standar SNI Beredar di Masyarakat
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (DPPKUKM) Kalimantan Timur merilis hasil pengujian laboratorium terhadap tujuh sampel beras yang beredar di pasaran. Hasil pengujian menunjukan bahwa seluruh sampel beras tersebut tidak memenuhi standar mutu yang ditetapkan dalam SNI 6128:2020. Hasil dari tujuh sampel beras yang diuji menunjukkan variasi pada setiap komponen tersebut.
Dalam investigasi yang melibatkan 268 sampel beras dari 212 merek di 10 provinsi, ditemukan bahwa sekitar 85,56 persen beras berlabel premium tidak dipasarkan sesuai dengan standar mutu yang seharusnya. Berdasarkan data dari investigasi untuk kategori beras medium terdapat 88,24 persen yang tidak sesuai dengan mutu SNI. Selain itu, 95,12 persen melebihi HET, kemudian 9,38 persen tidak sesuai dengan berat kemasan.
Pengujian mencakup analisis terhadap butir kepala, butir patah, menir, butir merah, butir kuning atau rusak, butir kapur, gabah, serta kandungan benda asing. Apabila dalam pengujian beras tersebut terdapat ketidaksesuaian dengan standar SNI atau tidak sesuai dengan informasi yang tercantum pada label kemasan maka sering dikategorikan sebagai beras oplosan.
Apa Itu SNI?
Standar Nasional Indonesia merupakan standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional dan berlaku secara nasional. SNI adalah dokumen resmi yang memuat ketentuan teknis berupa aturan, pedoman, atau karakteristik suatu produk, proses, atau layanan. Standar ini disusun berdasarkan konsolidasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan pengalaman lapangan, serta dirumuskan melalui kesepakatan bersama antara para pemangku kepentingan. SNI disusun dan ditetapkan oleh BSN untuk diberlakukan secara nasional, dengan tujuan memberikan jaminan mutu serta menciptakan keteraturan sesuai dengan kebutuhan di bidang tertentu.
Penerapan standar ini mencakup berbagai sektor, maka perlu sejumlah kriteria penting dalam penerapan SNI. Seperti:
- Harmonisasi antara SNI dengan standar internasional dalam pengembangannya yang didasarkan pada kebutuhan nasional, termasuk industri;
- Apabila SNI diterapkan sebagai regulasi yang bersifat wajib, maka perlu didukung oleh infrastruktur standar yang kompeten agar tujuan seperti perlindungan konsumen, keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan, serta efisiensi ekonomi dapat tercapai;
- Infrastruktur pendukung harus memiliki kompetensi yang diakui baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.
Standar Nasional Indonesia 6128:2020 Beras, merupakan standar yang bertujuan untuk memperhatikan kondisi mutu beras yang beredar di pasaran dan standar mutu beras yang digunakan oleh negara-negara produsen beras lainnya. Standar ini juga untuk menjamin keamanan pangan, mewujudkan persaingan pasar yang sehat. Dengan demikian, dilakukan perubahan pada beberapa bagian yaitu pada ruang lingkup, acuan normatif, istilah dan definisi, klasifikasi, syarat mutu, cara uji, pengemasan dan penandaan.
Untuk dapat memenuhi standar yang ditetapkan, beras harus lolos uji terhadap persyaratan mutu umum serta persyaratan mutu khusus yang telah ditentukan. Persyaratan mutu umum yang harus terpenuhi adalah:
- Bebas hama dan penyakit
- Bebas asem, bau apek, atau bau asing lainnya
- Bebas dari campuran dedak dan bekatul, untuk beras sosoh
- Derajat sosoh minimal 95%, dan untuk kadar air maksimal 14% untuk beras sosoh
- Bebas dari bahan kimia yang membahayakan dan merugikan, serta aman bagi konsumen.
Baca Juga: 5 Manfaat Utama Sertifikasi ISO 22000 Keamanan Pangan Bagi Bisnis
Peran Penting SNI Dalam Menjaga Kualitas Produk Lokal
Penerapan SNI oleh pelaku usaha akan dapat mendorong daya saing produk nasional. Adapun manfaat penerapan Standar ini bagi para pelaku usaha/industri yaitu:
- Standar Sebagai Landasan Pertumbuhan Usaha
SNI memberikan kerangka kerja yang jelas dalam proses produksi dan pengendalian mutu. Dengan adanya standar ini, pelaku usaha memiliki acuan yang terstruktur untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional, ini menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan usaha secara berkelanjutan. - Akses Pasar Yang Lebih Luas Dan Lancar
Produk yang telah tersertifikasi SNI memiliki daya tarik lebih tinggi di pasar, terutama dalam pengadaan pemerintah, ritel modern, hingga peluang untuk ekspor. Banyak konsumen, distributor, dan mitra dagang yang menjadikan sertifikasi ini sebagai syarat utama sebelum menjalin kerja sama atau membeli produk. - Peningkatan Mutu, Keamanan, dan Efisiensi Produksi
Pelaku usaha dituntut untuk meningkatkan standar mutu, kebersihan dan keamanan produknya. Secara otomatis, hal ini mendorong perbaikan sistem produksi, penggunaan bahan baku yang lebih selektif, serta pengelolaan proses yang lebih efisiensi dan andal. - Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal
Peran SNI membantu pelaku usaha untuk menguasai pengetahuan teknis dan teknologi, serta meminimalisasi kesalahan atau kegagalan dalam produksi. Dengan demikian, produk menjadi lebih kompetitif baik dari sisi kualitas, harga, maupun kepercayaan konsumen. Keunggulan ini sangat penting dalam menghadapi persaingan dengan produk impor atau antar pelaku industri dalam negeri. - Menciptakan Sinergi Antar Sektor dan Mempercepat Inovasi
Standar yang telah diterapkan secara luas di berbagai sektor akan menciptakan kesamaan pemahaman dan cara kerja, yang memudahkan kolaborasi lintas sektor seperti distribusi, pengemasan, logistik, dan pemasaran. Selain itu, standar juga menyertakan spesifikasi kinerja produk sehingga mendorong inovasi, mulai dari proses desain, pengembangan, hingga peluncuran produk baru ke pasar. - Mengurangi Risiko dan Ketidakpastian Produksi
Kehadiran SNI membuat pelaku usaha memiliki pedoman yang jelas untuk meminimalisasi risiko kegagalan mutu, pengembalian produk, atau keluhan konsumen. Standar ini juga menjaga konsistensi kualitas, sehingga risiko kerugian dapat ditekan.
Kesimpulan
Penerapan SNI bukan sekadar memenuhi regulasi namun juga investasi jangka panjang dan berkelanjutan bagi pertumbuhan bisnis. Di tengah persaingan ketat dalam industri beras, SNI berperan sebagai faktor pembeda yang krusial dalam menentukan keberlangsungan dan pertumbuhan suatu produk di pasar. Pelaku usaha yang sadar akan pentingnya standar akan lebih siap menghadapi tantangan global dan mampu memberikan nilai tambah untuk konsumen.
Penerapan SNI untuk produk lokal merupakan wujud nyata kepedulian pelaku usaha terhadap kualitas produk. Trust consultant hadir sebagai konsultan dan pendamping bagi para pelaku usaha produk lokal yang ingin melakukan sertifikasi SNI. Investasikan sekarang untuk manfaat jangka panjang yang berkelanjutan
Konsultasi gratis : +62 811-2654-585
Request Penawaran : trustconsulting.tc@gmail.com
Instagram : @trust_consultant
=========================================================================
Sumber Referensi
- Tiofani, Krisda. Prasetya, Anggara Wikan. 2025, Apa itu Beras Oplosan dan Bagaimana Cirinya?. diakses pada tanggal 11 Agustus 2025, melalui website https://www.kompas.com/food/read/2025/07/13/210738375/apa-itu-beras-oplosan-dan-bagaimana-cirinya?page=1
- Damayanti, Nur Asih. 2025, 7 Merek Beras Beredar Di Kaltim Tidak Sesuai Standar Mutu SNI, Ini Daftarnya. diakses pada tanggal 11 Agustus 2025, melalui website https://www.niaga.asia/7-merek-beras-beredar-di-kaltim-tidak-sesuai-standar-mutu-sni-ini-daftarnya/
- BSIP Lampung, Standar Mutu Beras SNI 6128:2020, diakses pada tanggal 11 Agustus 2025. melalui website https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/23035
- BSN, 2009, Pengantar Standardisasi, Jakarta, BSN
=========================================================================
Penulis: (D)
0 Comments