Jakarta Darurat Polusi Udara: Apa Penyebabnya dan Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Published by Trust Consultant on

Polusi udara jakarta

Pada Kamis pagi, 12 Juni 2025, Jakarta kembali menjadi sorotan dunia. Berdasarkan data platform pemantauan kualitas udara IQAir, ibu kota Indonesia ini menempati peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai 169 dan konsentrasi PM2.5 sebesar 80,5 µg/m³. Angka ini lebih dari 5 kali lipat batas aman yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu 15 µg/m³ (sumber: liputan6.com). 

Kondisi ini bukan yang pertama kali terjadi. Jakarta berulang kali masuk daftar kota dengan udara tidak sehat, mengalahkan kota-kota besar lain seperti Delhi, Beijing, hingga Dhaka. Namun, apakah kita sudah cukup sadar akan dampaknya? Lebih penting lagi, apakah kita sudah melakukan sesuatu?

Apa Itu AQI dan PM2.5?

Air Quality Index (AQI) adalah angka yang menunjukkan tingkat kebersihan atau polusi udara di suatu wilayah. Skor AQI dibagi dalam beberapa kategori:

  • 0–50 = Baik
  • 51–100 = Sedang
  • 101–150 = Tidak sehat untuk kelompok sensitif
  • 151–200 = Tidak sehat
  • 201–300 = Sangat tidak sehat
  • 301 ke atas = Berbahaya

Sedangkan PM2.5 merujuk pada partikel udara dengan ukuran diameter ≤ 2,5 mikron—sekitar 30 kali lebih kecil dari sehelai rambut manusia. Partikel ini sangat berbahaya karena bisa menembus jauh ke dalam paru-paru dan bahkan masuk ke aliran darah.

Mengapa Jakarta Begitu Tercemar?

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta memburuk secara konsisten:

  1. Emisi Kendaraan Bermotor. Jakarta memiliki lebih dari 20 juta kendaraan bermotor yang beroperasi setiap hari. Mayoritas masih menggunakan bahan bakar fosil dan tidak dilengkapi dengan filter emisi modern. Kemacetan yang parah turut memperpanjang waktu emisi dilepaskan ke udara.
  2. Polusi Industri. Area pinggiran Jakarta menjadi rumah bagi banyak industri, dari pabrik manufaktur, pembangkit listrik, hingga fasilitas pembakaran sampah. Banyak dari industri ini belum menerapkan teknologi ramah lingkungan atau sistem pengendalian emisi yang sesuai standar.
  3. Pembakaran Terbuka. Kegiatan seperti membakar sampah, pembakaran lahan kosong, atau aktivitas konstruksi tanpa pengendalian debu turut menyumbang partikel PM2.5 dalam jumlah besar.
  4. Minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH). WHO merekomendasikan kota memiliki minimal 20% luas RTH. Namun, Jakarta hanya memiliki sekitar 9%, jauh dari cukup untuk menyerap polutan dan menghasilkan oksigen bersih.

Apa Dampaknya Bagi Kita?

Polusi udara bukan sekadar membuat langit mendung atau membuat napas terasa sesak. Efek jangka pendek dan panjangnya mencakup:

  • Penyakit Pernapasan: ISPA, asma, bronkitis
  • Gangguan Jantung dan Pembuluh Darah
  • Penurunan Fungsi Paru-Paru, terutama pada anak-anak
  • Kanker Paru-Paru
  • Penurunan Konsentrasi dan Produktivitas Kerja

Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahwa polusi udara dapat memperburuk kesehatan mental dan menurunkan kualitas tidur.

Apa yang Bisa Dilakukan Warga Jakarta?

Meski masalah ini sistemik, setiap individu tetap bisa berperan aktif dalam upaya perbaikan. Berikut beberapa langkah sederhana namun efektif:

  • Gunakan Masker Berkualitas Tinggi (N95/KN95) saat AQI tinggi
  • Pantau Kualitas Udara Harian melalui aplikasi seperti IQAir atau AirVisual
  • Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi, pilih transportasi publik
  • Tanam Pohon di Lingkungan Rumah atau ikut program adopsi pohon
  • Tidak Membakar Sampah dan mulai memilah limbah rumah tangga
  • Pasang Air Purifier di Dalam Rumah khususnya untuk keluarga dengan anak-anak dan lansia
Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah dan Organisasi?

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang telah merencanakan pemasangan 1.000 sensor kualitas udara tambahan dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti BMKG, WRI Indonesia, dan Vital Strategies. Namun, langkah ini harus dibarengi dengan penguatan penegakan hukum lingkungan, regulasi industri, dan peningkatan ruang hijau.

Sementara itu, organisasi dan perusahaan juga memegang peranan besar. Perusahaan yang beroperasi di Jakarta—baik industri maupun jasa—bisa menerapkan standar lingkungan internasional seperti:

  • ISO 14001 – Sistem Manajemen Lingkungan
  • ISO 45001 – Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja
  • ISO 50001 – Sistem Manajemen Energi

Baca Juga: Cara Mendapatkan Sertifikasi ISO 14001:2015 Untuk Perusahaan

Kesimpulan

Kualitas udara Jakarta yang semakin buruk adalah peringatan keras bagi kita semua. Bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga soal kesehatan, ekonomi, dan masa depan generasi berikutnya. Semua pihak—pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta—harus bergandengan tangan untuk mengubah kondisi ini.

Jika Anda adalah bagian dari organisasi yang peduli lingkungan dan ingin mengambil peran aktif dalam solusi, sekaranglah saatnya untuk melangkah. Hubungi konsultan ISO tepercaya dan mulai transformasi menuju operasional yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Karena udara bersih adalah hak, bukan kemewahan.

Untuk perusahaan yang serius dalam berkontribusi pada pengurangan polusi, penerapan sistem manajemen berbasis ISO adalah solusi jangka panjang yang terbukti. Namun, prosesnya tidak bisa dilakukan asal-asalan. Dibutuhkan pendekatan strategis, efisien, dan sesuai konteks lokal.

Itulah sebabnya menggandeng konsultan ISO profesional menjadi langkah tepat. Konsultan dapat membantu dalam beberapa hal berikut ini:

  • Melakukan audit awal terhadap dampak lingkungan perusahaan
  • Membuat roadmap implementasi sistem manajemen lingkungan
  • Melatih staf dan manajemen dalam memahami serta menjalankan standar ISO
  • Menyiapkan dokumentasi dan proses untuk sertifikasi resmi

Dengan langkah ini, perusahaan bukan hanya berkontribusi pada lingkungan, tapi juga memperkuat citra sebagai organisasi yang bertanggung jawab sosial dan berkelanjutan. Konsultasi gratis bersama konsultan ahli dan dapatkan penawaran terbaik hanya hari ini!

=====================================================================================

Sumber referensi:

  1. ANTARA News. 12/06/2025. Kualitas udara Jakarta masuk kategori tidak sehat. Diakses pada 12/06/2025. https://m.antaranews.com/amp/berita/4893417/kualitas-udara-jakarta-masuk-kategori-tidak-sehat?utm_
  2. Liputan6. 12/06/2025. Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia Kamis Pagi 12 Juni 2025. Diakses pada 12/06/2025. https://www.liputan6.com/news/read/6050141/kualitas-udara-jakarta-terburuk-kedua-di-dunia-kamis-pagi-12-juni-2025?utm_ 
  3. Wahana News. 12/06/2025. Udara Jakarta Makin Parah! Masuk Peringkat 2 Dunia, Warga Diminta Tutup Jendela. Diakses pada 12/06/2025. https://wahananews.co/kesehatan/udara-jakarta-makin-parah-masuk-peringkat-2-dunia-warga-diminta-tutup-jendela-rqLflGwzTh/0?utm_ 

=====================================================================================

Penulis: (S)

Daftar untuk download artikel



    0 Comments

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *