Standar Wajib Food Tray MBG: Tantangan Keamanan Pangan Indonesia

Latar Belakang Penerapan SNI Wajib pada Food Tray
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa mulai tahun ini food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) wajib memiliki label SNI. Sebelumnya, penerapan SNI bersifat sukarela. Kini, pemerintah menjadikannya wajib untuk menjamin mutu dan keamanan alat makan yang digunakan.
Agus menjelaskan bahwa food tray harus menggunakan stainless steel tipe 304 yang memenuhi standar food grade dan aman untuk makanan. Produk di luar standar tersebut tidak akan diizinkan beredar di Indonesia. Kebijakan ini memastikan wadah makanan dalam program MBG tetap aman, higienis, dan bebas risiko kesehatan bagi penerima manfaat.
Isu Keamanan dan Dugaan Pemalsuan Produk
Kewajiban SNI menjadi semakin penting setelah laporan investigasi dari Indonesia Business Post menemukan dugaan pelanggaran dalam rantai pasok food tray MBG. Investigasi tersebut mengungkap praktik pemalsuan label “Made in Indonesia” dan logo SNI pada produk yang ternyata diproduksi di Guangdong, China.
Selain itu, ditemukan penggunaan stainless steel tipe 201 yang mengandung mangan tinggi. Bahan ini tidak direkomendasikan untuk makanan asam karena berisiko menyebabkan kontaminasi logam dan membahayakan kesehatan.
Menanggapi isu tersebut, pemerintah bergerak cepat. Kementerian Perdagangan menyatakan akan melakukan inspeksi terhadap seluruh pemasok food tray. Hanya produk yang aman dan sesuai standar SNI yang akan diizinkan beredar di Indonesia.
Pentingnya HACCP dalam Pengendalian Risiko
Kebijakan SNI wajib menjadi momentum penting bagi industri untuk memperkuat penerapan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Sistem ini berfokus pada identifikasi titik kritis dalam rantai produksi. Mulai dari bahan baku, proses, hingga distribusi, semua tahap diawasi agar potensi bahaya dapat dicegah sebelum berdampak pada konsumen.
Bagi produsen kemasan makanan seperti food tray, penerapan HACCP memastikan setiap tahap produksi mengikuti prinsip keamanan pangan. Proses ini mencakup pemilihan bahan bebas kontaminan, pencucian higienis, hingga uji laboratorium terhadap logam berat.
Selain memenuhi regulasi nasional, HACCP juga menjadi syarat penting bagi produk yang ingin bersaing di pasar global. Standar ini membuka peluang ekspor ke negara dengan regulasi ketat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
ISO 22000: Fondasi Manajemen Keamanan Pangan Terintegrasi
Selain HACCP, standar internasional ISO 22000 memberikan kerangka kerja menyeluruh untuk membangun sistem keamanan pangan yang terintegrasi. Standar ini mencakup manajemen risiko, komunikasi rantai pasok, serta peningkatan berkelanjutan agar produk tetap aman dan konsisten.
Di Indonesia, beberapa perusahaan besar seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk telah menerapkan ISO 22000 untuk memperkuat kepercayaan pasar global. Melalui penerapan standar ini, mereka memastikan setiap proses dari bahan baku hingga kemasan memenuhi persyaratan keamanan pangan internasional.
Kebijakan SNI wajib untuk food tray menjadi semakin relevan dengan penerapan ISO 22000. Kombinasi kedua standar ini membantu memastikan setiap komponen dalam rantai pasok Program Makan Bergizi Gratis (MBG) benar-benar memenuhi standar keamanan pangan tertinggi.
Baca Juga: 5 Manfaat Utama Sertifikasi ISO 22000 Keamanan Pangan Bagi Bisnis
Sinergi SNI, HACCP, dan ISO 22000 untuk Keamanan Nasional
Penerapan SNI wajib pada food tray MBG menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sistem keamanan pangan nasional. Namun, agar kebijakan ini berjalan efektif, diperlukan sinergi antara pelaku industri, lembaga sertifikasi, dan pemerintah.
SNI berperan sebagai standar nasional untuk menjamin kualitas produk. Sementara itu, HACCP berfungsi sebagai sistem pengendalian risiko di setiap tahap produksi. ISO 22000 melengkapi keduanya dengan pendekatan manajemen terpadu yang memastikan kepatuhan berkelanjutan terhadap regulasi dan praktik terbaik internasional.
Dengan kombinasi ketiga standar tersebut, Indonesia dapat membangun sistem keamanan pangan yang tangguh, berdaya saing, dan selaras dengan standar global.
Kesimpulan
Kewajiban SNI bagi food tray MBG bukan sekadar aturan administratif, tetapi langkah nyata untuk menjamin keamanan pangan nasional. Implementasi HACCP dan ISO 22000 menjadi kunci penting dalam memastikan seluruh proses produksi, baik bahan, kemasan, maupun distribusi berjalan sesuai standar internasional.
Trust Consultant hadir membantu perusahaan dalam sertifikasi HACCP dan sertifikasi ISO 22000 agar produk dan sistem manajemen Anda memenuhi standar keamanan pangan yang diakui secara global. Dengan penerapan standar ini, bisnis Anda tidak hanya patuh terhadap regulasi, tetapi juga dipercaya oleh pasar domestik dan internasional.
Hubungi layanan kami untuk mendapatkan pendampingan profesional agar produk Anda tetap kuat dan dipercaya di pasar global.
Konsultasi gratis : +62 811-2654-585
Request Penawaran : trustconsulting.tc@gmail.com
Instagram : @trust_consultant
=========================================================================
Sumber Referensi
Retno Ayuningrum, 2025, Food Tray MBG Wajib SNI Tahun Ini!, Diakses pada 6 Oktober 2025 melalui link https://finance.detik.com/industri/d-8131380/food-tray-mbg-wajib-sni-tahun-ini
Annelis Putri, 2025, From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns, Diakses pada 6 Oktober 2025 melalui link https://indonesiabusinesspost.com/5066/investigations/from-chaoshan-to-classrooms-illegal-imports-health-hazards-and-halal-concerns
=========================================================================
0 Comments